Pengertian Kas dalam Akuntansi

"Silahkan kunjungi postingan Pengertian Kas dalam Akuntansi untuk membaca artikel selengkapnya dengan klik link di atas."

8 min read

Kas ( Cash) adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas/logam dan benda-benda lain yang dapat digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap saat.


Di dalam pengertian akuntansi, Kas atau cash merupakan sebuah sebutan untuk account (rekening) yang sifatnya paling lancar dalam kelompok asset (aktiva) sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk dalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank. Menurut PSAK No 2, setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo asli tiga bulan atau kurang yang memenhi syarat sebagai setara kas. Deposito yang jatuh temponya kurang atau sama dengan tiga bulan dan tidak diperpanjang terus-menerus (rollover) dapat dikategorikan sebagai setara kas.
Didalam penerapan bookkeepping (pembukuan), kas dipecah/dibagi lagi menjadi beberapa rekening (account), dengan beberapa variasi

Ada yang membagi :
1. Petty Cash (Kas Kecil) dan General Cash (Kas Umum)
2. Petty Cash (Kas Keci) ldan Checking Account (Kas Bank)
3. Petty Cash (Kas Kecil), Cash Bank A, Bank B

Pemecahan akun kas ini dimaksudkan agar mempermudah pengawasan dan proses pemeriksaan, sehubungan dengan pen-distribusi-an kas itu sendiri. Umumnya, pemecahan rekening akun kas ini terjadi hingga pada tingkatan general ledger (buku besar) saja, dan sedangkan pada Neraca umumnya dijadikan satu kelompok saja yaitu akun Kas (Cash). Ini dilakukan supaya laporannya menjadi lebih sederhana serta mudah dipahami bagi pengguna laporan.

Pengertian Kas menurut Ahli 


Pengertian kas adalah modal kerja yang sifatnya sangat likuid (lancar). Semakin besar jumlah nominal kas yang terdapat pada suatu perusahaan artinya makin tinggi tingkat likuiditasnya. Dalam akuntansi, kas diklasifikasikan kedalam Aktiva Lancar

Ikan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kas sebagai berikut:
“Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau setara kas (Cash Equivalent) adalah sebuah investasi yang bersifat sangat likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang signifikan”.
Ini menandakan bahwa perusahaan memiliki resiko yang relatif lebih kecil untuk tidak bisa memenuhi kewajiban (hutang) finansialnya. Namun hal ini tidak berarti sebuah perusahaan harus terus berusaha mempertahankan persediaan kas dengan jumlah yang sangat besar, karena makin besar rekening kas itu artinya makin besar dana yang menganggur (tidak digunakan) dan nantinya akan memperkecil laba perusahaan yang akan didapat.
Pun sebaliknya apabila perusahaan hanya mengejar aktivitas mencari laba/keuntungan saja tanpa memperhitungkan faktor yang lainnya maka seluruh kas yang dimiliki akan dalam keadaan bekerja (digunakan). Apabila ini terjadi, artinya perusahaan akan mengalami posisi illikuid (tidak lancar) jika sewaktu waktu ada penagihan kewajiban (hutang) yang jatuh tempo dan perusahaan tidak sanggup untuk membayar dikarenakan tidak memiliki persediaan kas baik di bank ataupun di brankas perusahaan.
Kas dapat dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita, kas terlihat secara langsung atau tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha. 

Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas yaitu :
  1. Kas terlalu terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan.
  2. Kas merupakan harta yang siap dan muda untuk digunakan dalam transaksi serta ditukarkan dengan harta lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa tanda pemilik.
  3. Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus di jaga sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak dan tidak kurang.

Pengolahan kas dapat dikriteriakan sebagai berikut :

a. Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah

b. Dapat digunakan setiap saat bila dikehendaki

c. Penggunaannya secara bebas

d. Diterima sesuai nilai nominalnya pada saat diuangkan tersebut.

Kas terdiri dari saldo kas yang ditangan perusahaan dan termasuk rekening giro. Setoran kas adalah asset yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi dan dengan cepat dapat dijadikan menjadi kas.

lainya berkaitan:

Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas selama periode tertentu yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasional, investasi dan pendanaan

Kas Kecil (Petty Cash)

Merupakan uang yang dicadangkan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran yang sifatnya rutin tapi jumlah rupiahnya relative kecil

Petty Cash memiliki beberapa karakteristik yaitu :

Jumlahnya dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing-masing perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan sekala operasional perusahaan. Dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari.

Metode Pencatatan Kas Kecil

Imprest Fund System (Sistem Dana Tetap)

Dengan metode ini, kas kecil yang dicadangkan oleh perusahaan bersifat tetap, kecuali perusahaan menghendaki perubahan jumlah kas kecil, misalnya perusahaan merasakan kas yang sudah dicadangkan ternyata kurang memenuhi sehingga perlu ditambah lagi cadanganya. Dan dengan begitu maka harus dilakukan penyesuaian atas penambahan atau pengurangan tersebut.

Fluctuation Fund System (Sistem dana Berubah)

Nah, system ini menghendaki bahwa jumlah kas kecil tidak ditetapkan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misal, pada waktu membuat kebijakan pertama kali perusahaan menetapkan jumlah kas kecil sebesar Rp. 1.000.000, kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian diisi kembali. Nah, pada saat pengisian, kalau menggunakan system dana tetap, maka jumlah amount harus sama dengan saldo awal sedangkan pada system fluktuasi, jumlah pengisianya tidak harus sama dengan jumlah sebelumnyayaitu bisa kurang ataupun lebih.
 Beberapa contoh jurnal kas :


1. Jurnal Kas Masuk
Kas Masuk hasil penjualan Tunai


Kas                                Rp 100.000.000,-
Penjualan Tunai                              Rp 100.000.000,-
Keterangan : Kas Masuk bisa berupa uang tunai ataupun transfer bank sebesar Rp 100.000.000,- pada sisi debet dan penjualan tunai beberapa unit barang dagangan sebesar Rp 100.000.000 pada sisi kredit.

Kas Masuk Hasil Penjualan Kredit
 Kas                                Rp 2.000.0000,-
Piutang tn Moch. Ali                       Rp 2.000.000,-
Keterangan : Kas Masuk berupa setoran angsuran motor sebesar Rp 2.000.000,- dan piutang tn Mochamad Ali yang ke -6 sebesar Rp 2.000.000,- pada sisi kredit.

2. Jurnal Kas Keluar
Pengeluaran biaya operational :


Biaya BBM                           Rp     73.000,-
Biaya Servis Kendaraan    Rp 1.000.000,-
 Kas                                             Rp 1.073.000,-
 Keterangan : biaya operational yang terjadi yaitu biaya bbm sebesar Rp 73.000,- dan servis kendaraan sebesar Rp 1.000.000,- pada debit dan Kas yang keluar sebesar Rp 1.073.000,- pada sisi kredit.

Pengisian Kas Kecil :
Kas Kecil                        Rp 5.000.000,-
 Kas Cabang                                 Rp 5.000.000,-
Keterangan : Terjadi pengisian atau penambahan kas kecil sebesar Rp 5.000.000,- pada sisi debet dan artinya pengeluaran kas cabang sebesar Rp 5.000.000,- untuk keperluan kas kecil yang di pakai biaya operational.

Sekian dari saya mudah-mudahan artikel ini bermanfaat bagi yang membacanya, artikel ini di dapat dari berbagai sumber. terima kasih telah berkunjung pada blog saya. wassalam.
Posting Komentar